Tuesday, May 24, 2022

Not All Stroke Are Similar

 Ya, tidak semua kasus stroke itu sama. Sehingga, tidak selalu sama pula penanganannya. Masing-masing kasus stroke akan mendapat  tatalaksana tersendiri spesifik sesuai kondisinya. Banyak variabel yang menjadi penentu tatalaksana pada setiap kasus stroke.

    * Beda jenis tipe dan subtipenya, beda penanganannya.

    * Beda hasil CT scannya, beda pula keputusan klinisnya.

    * Beda etiologi penyebabnya, beda pula terapinya

    * Beda onset kejadian waktunya , beda pula pilihan obatnya.

    * Beda kondisi klinis, beda pula manajemennya.

Ilustasi gambar di bawah ini menjelaskan, betapa setiap modalitas dalam pengobatan akan diberikan sesuai dengan kondisi stroke yang berbeda dengan faktor variasi yang beragam.


 


Jadi, masing-masing kondisi akan mendapat terapi sesuai dengan kasusnya. Banyak pilihan modalitas yang bisa digunakan : terapi farmaklogi dengan berbagai jenisnya, pembedahan dengan berbagai macam tindakannya, tindakan neurointervensi dengan berbagai prosedurnya, manajemen faktor risiko sesuai penyakitnya, rehabilitasi dengan berbagai modalitasnya, dan juga suportif terapi sesuai dengan keadaannya.

Demikanlah ilmu kedokteran. Medicine is art. Mengobati adalah seni, di mana setiap individu akan mendapat sentuhan tesendiri secara spesifik dan  perlakuan berbeda dengan individu yang lain. Setiap individu adalah spesial, tidaklah sama satu dengan yang lainnya. Dan ini berlaku untuk seluruh jenis penyakit dalam penanganan di bidang kedokteran. Adanya panduan dan guideline adalah tools yang mempermudah dan membantu  untuk menentukan keputusan klinis, akan tetapi tetap dibutuhkan seni mengobati sesuai indikasi dan kondisi pada setiap individu pasien,

Jadi salah besar, jika ada satu pengobatan ampuh yang bisa berlaku untuk semua kasus stroke.  Mari bersikap adil, letakkan sesuatu sesuai tempatnya. Masing-masing individu yang mengalami stroke berbeda sesuai dengan kondisinya. Namun sayangnya, sebagian orang serampangan. Mengklaim bisa mengobati setiap kasus stroke dengan satu model pengobatan. Apapun kasus strokenya, akan sembuh dengan satu macam ramuan, atau dengan satu jenis tusukan, atau dengan sedotan lintah beberapa hisapan, atau bahkan cukup dengan jingkrak-jingkrak beberapa gerakan. Inilah bukti minim ilmu, atau bahkan tidak punya ilmu. Menyamakan setiap hal yang sejatinya masing-masing memiliki perbedaan. Perbuatan serampangan seperti ini jelas akan merugikan dan membahayakan pasien.

Bagi setiap pasien dan keluarga,  hendakanya jeli dan tepat dalam mengambil langkah pengobatan. Mari kembalikan sesuatu kepada ahlinya, jangan hanya coba cara instan dalam ikhtiar pengobatan namun justru membahayakan. Jika ditemukan ada gejala stroke, hanya satu soulsinya : sesegara mungkin dibawa ke IGD rumah sakit terdekat. Dokter spesialis saraf dan tim medis setempat akan membantu untuk memberikan tatalaksana yang tepat.

No comments:

Post a Comment

Cintaku Pada Nevi

Namanya adalah Nevi Kedengarannya cantik sekali Pertama kali kenal dalam sebuah presentasi Materi tentang cerebal angiografi Yang di...